Rabu, 09 Agustus 2017

Menumbuhkan Rasa Cinta Kepada Allah dan Rasulullah



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى أما بعد...

Menumbuhkan Rasa Cinta Kepada Allah dan Rasulullah

Puji dan syukur kehadiran Allah Swt,. yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, khususnya nikmat cinta kepada Allah yang mendorong kita melaksanakan seluruh perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Sholawat dan salam keharibaan junjungan alam Baginda Rasulullah Saw,. semoga dengan memperbanyak sholawat kepada beliau Allah kuatkan cinta kepadanya sehingga ringanlah segala bentuk kesusahan dalam beribadah. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Sebelum khatib memulai khutbah ini, terlebih dahulu khatib berwasiat kepada jama’ah sekalian khususnya diri pengkhatib sendiri, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt,. taqwa yang dengannya bertambahlah rasa cinta akan keagungan, rahmat dan karunianya sehingga kita senantiasa tergolong hamba Allah yang bersyukur.

Hadirin sidang jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,..

Adapun judul Khutbah yang akan khatib sampaikan pada kesempatan kali ini ialah “Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Swt”.

Hadirin sidang jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,..

Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya menaati dan mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi berbagai laranganNya. Semua itu dilakukan semata mata sebagai perwujudan dari ketaqwaan yang akan membuahkan mahabbah/cinta yang mendalam kepada Allah Swt,.

Ciri utama seorang yang beriman adalah adanya rasa cinta kepada Allah dan Rasulnya. Hal ini sebagaimana firman Allah : والذين آمنوا أشد حبا لله " “dan orang orang yang beriman itu memiliki rasa cinta yang mendalam kepada Allah”.

Secara umum bentuk nyata dari cinta kepada Allah ialah “Ridho dengan segala hal yang ditetapkan oleh Allah, baik berupa nikmat, ujian, maupun musibah yang datang menimpa”. Atau bisa juga didefenisikan “Memberikan perhatian hati sepenuhnya kepada Allah semata tanpa bergantung kepada siapapun selain Allah”. Hal ini sebagaimana ikrar tiap-tiap orang mukmin :

رضيت بالله ربا وبالاسلام دينا وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا ورسولا...

Artinya : Aku ridho Allah sebagai tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Nabi Muhammad sebagai Nabiku...

Ikrar diatas memberikan gambaran bahwa Ridho kepada Allah Sebagai Tuhan, berarti Ridho kepada segalam macam ketetapanNya. Sebab selayaknya seorang hamba mematuhi tuhannya. Bukti lain kecintaan kepada Allah adalah mencintai Rasulullah dengan mengikuti ajarannya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt,.

قل إن كنتم تحبون الله فالتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم...

Katakanlah (hai muhammad), jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah pun akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu....

Ayat diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa mencintai Rasulullah merupakan salah satu jalan yang paling baik dalam rangka menggapai mahabbah kepada Allah. Sebab Rasulullah adalah kekasih Allah, Sayyidul Basyar (Penghulu sekalian manusia).

Lalu bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah ? diantaranya ialah memperbanyak membaca sholawat kepada bagianda Rasulullah Saw,. dengan memperbanyak membaca sholawat kepada baginda Nabi, maka Rasuullah akan semakin mudah mengenali kita sebagai hambanya.

Dikisahkan dalam sebuah riwayat sebagaimana yang diungkapkan oleh al-Imam al-Ghazali didalam kitab Mukaasyafatul Qulub juz 1 hal 30. Bahwa ada seorang pemuda yang senantiasa melazimkan sholawat kepada Nabi Saw,. suatu ketika ia bermimpi bertemu Rasulullah, namun Rasulullah enggan melihat sipemuda itu. Melihat hal ini sang pemudapun heran seraya berkata : “yaa Rasulullah... apakah engkau marah kepadaku ?” lalu Rasulullah menjawab, “tidak, aku tidak marah kepadamu, namun aku tidak mengenalmu”, sontak pemuda itupun berkata “Yaa Rasulullah, bagaimana mungkin engkau tidak mengenalku sedangkan aku adalah salah seorang umatmu ?”. lalu kisah ini dijelaskan lebih lanjut oleh para ulama, bahwa dekatnya Rasulullah dengan umatnya ibarat kedekatan orang tua dengan anaknya sendiri. Dan kenalnya Rasulullah dengan ummatnya tergantung seberapa banyak ummatnya bersholawat kepada Rasulullah Saw,.

Didalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :

الصلاة علي نور الصراط ومن صلى علي يوم الجمعة ثمانين مرة غفرالله ذنوبه ثمانين عاما

Sholawat kepadaku ibaratkan lentera yang menerangi sepanjang titian shiroth. Barang siapa yang bersholawat kepadaku pada hari jum’at 80 kali, maka Allah akan ampunkan dosa-dosanya selama 80 tahun. (Ditakhrij oleh Al-Khotib dalam kitab At-Taarikh, Ibnul Jauzi didalam kitab al-‘Ilal dari Anas bin Malik).

Hadirin sidang jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,..

Jika kita bersholawat kepada Nabi 80 kali saja pada hari jum’at, maka Allah akan ampunkan dosa-dosa kita, bagaimana pula jika setiap hari kita dapat membaca sholawat kepada bagianda Nabi hingga sampai 100 bahkan seribu kali lebih setiap hari. Tentulah bibit-bibit kecintaan kepada Nabi yang telah ditanamkan oleh Rasulullah 14 abad yang lalu akan tumbuh subur layaknya pohon yang disirami, dipupuk dan dirawat setiap hari, tentu akan menghasilkan buah yang baik dan berkualitas tinggi. Demikian juga mahabbah kita kepada Rasulullah, jika dirawat setiap hari dengan sholawat, mengerjakan amalan-amalan sunnah, meningkatkan rasa rindu ingin berjumpa baginda Nabi, tentu rasa mahabbah itu akan semakin tumbuh dengan baik dan berbuah kecintaan yang mendalam kepada Allah, Tuhan sekalian manusia yang tiada hal yang lebih baik selain daripada mendapatkan ridhoNya di dunia maupun akhirat. Rasulullah Saw,. bersabda.

أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ : يَا رَسُولَ الله , مَتَى السَّاعَةُ قَائِمَةٌ ؟ قَالَ : وَيْلَكَ ! وَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ قَالَ : مَا أَعْدَدْتُ لَهَا إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ الله وَرَسُولَهُ , قَالَ : إِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

Artinya : bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Nabi, Yaa Rasulullah, kapankah kiamat ? celaka engkau.. apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi kiamat ? lalu pemuda itu berkata : Tidak ada yang aku miliki selain rasa cintaku kepada Allah dan Rasulnya, lalu Rasululah bersabda : Sesungguhnya engkau kelak akan bersama dengan orang yang engkau cintai. (HR.Bukhari dan Muslim).

Lalu apakah hakikat daripada cinta itu sendiri ? dalam hal ini Sayyidah Rabi’ah al ‘Adawiyyah mengungapkan dala sebuah sya’ir :

لو كان حبك صادقا لأطعته * إن المحب لمن أحب مطيع

Kalau sekiranya cintamu kepada Allah itu benar, pastilah engkau akan menta’atinya. Karena seyogyanya pecinta akan patuh dan ta’at pada yang ia cintai. Syaikh Amin al-Kurdi dalam kitab Tanwirul Qulub juz 1 hal.485 menyatakan :

لاتحصل حقيقة المحبة من العبد لربه إلا بعد سلامة القلب من الكدورات النفس فإذا استقرت المحبة الله في القلب خرجت محبة الغير.

Seseorang tidak akan mendapatkan hakikat cinta sejati kepada Allah Swt,. kecuali hatinya telah selamat dari berbagai hal yang mencelakakan hati. Jika cinta kepada Allah telah menduduki hati manusia, maka kecintaannya terhadap yang lain akan sirna, semata-mata yang tertinggal hanya cinta kepada Allah.

Berkata Imam Sahl bin Abdullah :

ما من يوم إلا والجليل سبحانه وتعالى ينادى

tidak akan terlewat satu haripun kecuali Allah telah menyeru Hambanya seraya berfirman:

يا عبادي ما أنصفتني :

Wahai hambaKu... mengapa engkau tidak berlaku adil kepadaKu...

اذكرك وتنساني

Aku mengingatmu sedangkan engkau melupakanKu...
وأدعوك إلي وتذهب إلى غيري

Aku menyeru agar engkau datang kepadaku namun engkau malah datang kepada yang lain selain Aku,

وأذهب عنك البلايا وأنت معتكف على الخطايا

Aku singkirkan musibah dan bala darimu namun engkau senantiasa senang melakukan kesalahan-kesalahan,

يا عبادي ماذا تقول غدا عند جئتني ؟



Wahai Anak Adam... apa yang kelak akan engkau katakan saat engkau hadir bertemu dengan ku (kematian) ?
عبدي خلقت الأشياء كلها من أجلك وخلقتك من أجلي فاشتغلت بما خلقته لك عني

Hambaku... kuciptakan segala sesuatu untukmu, namun engkau malah sibuk dengan hal itu sehingga engkau semakin jauh dariku,

فإذا اشتغلت بالنعمة عن المنعم

Jika nikmat yang aku berikan membuatmu semakin sibuk,

وبالعطايا عن المعطي فما أديت شكر نعمته ؟
Jika segala pemberian ku justru membuat mu sibuk lalu kapan lagi engkau akan bersyukur kepadaku ? lalu untuk apa Allah berikan segala sesuatunya kepadamu jika semua itu hanya akan mencelakakakan mu, melalaikanmu, dan membuatmu semakin jauh dariku ? jangankan menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, bibit-bibit cinta yang telah disemai Allah melalui Rasulullah dihati tiap-tiap ummatnya pun mati, habis terbakar oleh panasnya api dosa-dosa yang kita perbuat. Na’uzubillah min Zaalik. Jika Rasulullah menyatakan bahwa kita akan dikumpulkan di mahsyar kelak bersama orang yang kita cintai ? maka bersama siapakah kita akan berkumpul jika tidak ada rasa cinta sedikitpun kepada Allah dan Rasulnya ?

Akhirnya, sebagai penutup dari khutbah siangkat ini, marilah kita tingkatkan rasa cinta kita kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, dengan melaksanakan sebaik baiknya segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Semoga kita semua termasuk golongan hamba Allah, Ummat Rasulullah yang Allah beri hidayah untuk senantiasa dekat denganNya, senantiasa mencintaiNya. Amin yaa Rabbal ‘Alamin.

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا . بارك الله لي ولكم في القرأن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم...



Khutbah 2

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن

ياايها الناس إتقوا الله ما استطعتم وسارعو إلى مغفرة من رب العالمين.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات برحمتك يا أرحم الراحمين...

اللهم اعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين

اللهم انصر المجاهدين فى فلسطين اللهم انصر المجاهدين فى كل مكان

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

فاذكرالله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر.